Ubisoft punya Prince of Persia: The Lost Crown untuk mewakili genre metroidvania di tahun 2024. Tidak mau ketinggalan, EA juga punya game metroidvanianya sendiri yang berjudul Tales of Kenzera: ZAU. Game ini merupakan bagian dari EA Originals yang adalah divisi game indie kepunyaan EA.
Kita semua tahu kemampuan finansial EA dalam mendukung pengembangan game. Lihat saja contoh game yang diproduksi EA Originals tahun lalu, Immortals of Aveum yang kualitasnya di atas rata-rata untuk ukuran game indie.
Untuk tahun ini EA Originals akan mengeluarkan Tales of Kenzera: ZAU. Saya mendapatkan kesempatan untuk memainkan versi review dari Tales of Kenzera: ZAU di PC. Apakah totalitas dukungan yang diberikan oleh EA tercermin dalam game yang dibuat oleh Surgent Studio? Simak reviewnya berikut ini.
Cerita yang Diadaptasi Dari Hubungan Ayah dan Anak
Developer Surgent Studio cukup ambisius dalam mengerjakan Tales of Kenzera: ZAU. Mereka mengadaptasikan cerita asli yang dialami oleh pimpinan studio, Abubakar Salim. Perasaan yang ia rasakan saat kehilangan ayahnya dan ingin bertemu kembali dituangkan sebagai latar cerita game ini.
Cerita dari Tales of Kenzera: ZAU diawali oleh seorang remaja yang masih teringat dengan kenangan ayahnya yang sudah meninggal. Salah satu dari kenangan ini adalah ketika ayahnya membacakan sebuah buku cerita kepadanya.
Buku cerita ini menceritakan tentang legenda dari kebudayaan Bantu yaitu petualangan Zau yang berusaha menghidupkan ayahnya kembali dengan bantuan dewa kematian, Kalunga. Zau akan menjadi karakter yang digunakan oleh pemain untuk menjelajahi dunia dalam cerita yang dinamakan Kenzera.
Untuk informasi kalian, kebudayaan Bantu bukanlah kebudayaan fiksi. Kebudayaan maupun masyarakat Bantu memang benar-benar ada dan berasal dari Afrika. Jadi jika Prince of Persia menghadirkan sentuhan dari timur tengah, Tales of Kenzera: ZAU memiliki cerita yang diadaptasi dari Afrika.
Hubungan Zau dengan Kalunga
Zau adalah seorang Shaman atau dukun, tapi karena masih muda ia sering melakukan kesalahan. Kalunga meski adalah dewa kematian, ternyata justru menjadi pembimbing dari Zau selama perjalanan. Kalian akan sering melihat keduanya berinteraksi. Bisa berupa Kalunga yang menasehati Zau, atau Zau yang menjelaskan tentang kehidupan manusia kepada Kalunga. Ada juga momen dimana Zau menggoda Kalunga karena terlalu kudet dan sebaliknya.
Dari segi cerita keseluruhan, Tales of Kenzera: ZAU menurut saya biasa-biasa saja. Hal yang menurut saya menarik adalah bagian lorenya. Sebabnya game ini juga menggunakan budaya dan mitos dari Afrika. Setidaknya kalian akan mendapatkan wawasan baru tentang budaya dari Afrika ketika memainkan game ini.
Tale of Kenzera: ZAU Dari Segi Grafis
Tales of Kenzera: ZAU sudah menggunakan grafis game metroidvania modern yaitu dengan gaya 2.5D. Karena sudah pernah disajikan dengan gaya yang sama di Prince of Persia: The Lost Crown, saya tidak lagi terkejut dengan gaya grafis ini.
Hal yang membuat Tales of Kenzera: ZAU terlihat berbeda dengan Prince of Persia adalah dari segi warna. Game ini sangat menonjolkan aspek warna. Mulai dari biome atau level, karakter, bahkan sampai kotak dialognya.
Setiap level akan memiliki warna dominan yang berbeda. Misalnya ketika berada di level yang berlatar di dataran tinggi, warna yang ditonjolkan adalah cokelat yang merupakan formasi dari batu. Pada bagian latarnya pemain bisa melihat air terjun yang membawa air turun ke dataran rendah. Ada juga level yang berupa gua yang diterangi oleh tanaman bioluminesensi. Untuk level ini warna yang ditonjolkan adalah warna biru yang merefleksikan kedalaman gua dan juga melambangkan nilai misteriusannya.
Untuk setting grafis PC Tales of Kenzera: ZAU cukup lengkap. Selain itu game ini juga sudah didukung oleh fitur upscaling baik untuk NVIDIA maupun AMD.
Gameplay Platforming Tidak Sesulit yang Dikira
Game metroidvania terkenal dengan reputasinya sebagai game yang brutal. Untuk contohnya lagi-lagi adalah Prince of Persia: The Lost Crown. Game ini menuntut pemainnya untuk menguasai gameplay sebaik mungkin. Pengalaman ini agak berbeda dengan Tales of Kenzera: ZAU. Berdasarkan pengalaman saya ketika memainkan versi reviewnya, game ini tidak sesulit Prince of Persia.
Elemen platformer yang menjadi ciri khas game metroidvania masih ada di Tales of Kenzera: ZAU. Tapi tingkat kesulitannya tidaklah ekstrim. Malah menurut saya cenderung monoton dan kadang kurang kreatif. Developer malah lebih suka mempertontonkan keindahan visual dan warna yang ada di dalam game.
Saya sendiri memainkan Tales of Kenzera: ZAU dengan tingkat kesulitan normal. Game ini juga menyediakan tingkat kesulitan yang lebih sulit, seandainya pemain merasa kurang tantangan. Zau juga akan dibekali dengan kemampuan seperti double jump, wall climb, dan kemampuan spesial yang hanya bisa didapatkan dengan menjalankan cerita utama game.
Mekanik Tarian Shaman
Ketika menghadapi musuh, Zau bisa menggunakan dua gaya bertarung. Kedua gaya ini adalah menggunakan tombak untuk serangan jarak dekat dengan memakai Sun Mask, dan menggunakan Moon Mask untuk serangan jarak jauh seperti Mega-Man. Saat bertarung, kalian bisa berganti-ganti gaya secaran instan yang mekaniknya dinamakan Dance of Shaman.
Sun dan Moon Mask masing-masing memiliki skill tree. Semakin banyak skill yang terbuka, semakin kuat dan bervariasi serangan yang bisa digunakan oleh Sun dan Moon Mask. Kalian bisa membuka skill tree baru dengan Shamant Point yang bisa dapat melalui mengalahkan musuh atau menemukan Ulogi Crystal yang tersembunyi di setiap level. Seperti inilah sistem progression yang ada di Tales of Kenzera: ZAU.
Untuk menambah tantangan, developer juga membuat beberapa musuh kebal dengan salah satu gaya. Misalnya musuh yang memiliki aura berwarna biru hanya bisa diserang memakai Moon Mask. Ada juga musuh tertentu yang kebal dengan semua gaya dan kelemahannya hanya dengan serangan counter-attack atau launcher untuk dilontarkan ke dinding. Variasi ini menurut saya membuat gameplay menjadi menarik. Jika boleh jujur, saya mungkin lebih sering mati saat berhadapan dengan musuh daripada saat melakukan platforming.
Tales of Kenzera: ZAU juga menghadirkan momen boss fight yang seru. Sayangnya jumlah boss fight di game ini tidak terlalu banyak. Mekaniknya juga tidak terlalu sulit. Untuk variasi musuh, game ini tidak terlalu banyak memiliki variasi. Untuk mensiasatinya, developer membuat beberapa musuh memiliki varian yang berbeda.
Trinket dan Challenge
Trinket adalah item yang perlu kalian perhatikan. Item ini bisa memberikan bonus kepada atribut yang dimiliki oleh Zau. Ada beberapa Trinket yang memudahkan permainan. Misalnya seperti Retaliation Spirit yang membuat Zau bisa menghisap energi musuhnya saat menyerang. Energi ini bisa digunakan untuk melakuan special attack atau menyembuhkan nyawa Zau.
Cara mendapatkan Trinket adalah dengan melakukan challenge. Tidak perlu khawatir karena challengenya tidak terlalu sulit dan hanya berupa level khusus yang berisi platforming.
Tales of Kenzera: ZAU Dari Segi Teknis
Spesifikasi PC yang saya gunakan untuk memainkan Tales of Kenzera: ZAU adalah i5-9400F, GeForce RTX 3060, dan RAM 16GB. Saya menggunakan setting grafis untuk high dan sama sekali tidak mengalami masalah teknis saat memainkan gamenya. Spesifikasi PC yang diminta oleh Tales of Kenzera: ZAU juga tidak terlalu tinggi. Jadi tidak perlu khawatir soal spesifikasi jika ingin memainkan game ini di PC.
Kesimpulan
Kehadiran Tales of Kenzera: ZAU pastinya akan memuaskan gamer yang menyukai game bergenre metroidvania. Dari segi grafis, visual, dan gameplay, saya menyimpulkan bahwa Tales of Kenzera: ZAU cukup baik. Game ini juga tepat untuk digunakan sebagai entry bagi gamer yang mungkin belum terbiasa dengan game metroidvania.
Kekurangan Tales of Kenzera: ZAU hanya satu yaitu game ini mengangkat sebuah franchise baru. Jika Prince of Persia: The Lost Crown bisa terkatrol berkat nama besar franchise Prince of Persia yang menaunginya, Tales of Kenzera: ZAU harus berjuang sendiri.
Dari segi harga, Tales of Kenzera: ZAU juga terbilang pas di dompet. Mengingat EA adalah publishernya, game seperti ini sangatlah jarang.
Tales of Kenzera: ZAU tersedia di PS5, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC (Steam).