spot_img
HomeReviewReview Endless Dungeon (PC): Kejutan di Bulan Oktober

Review Endless Dungeon (PC): Kejutan di Bulan Oktober

Sangat jarang bagi game bergenre roguelite untuk mendapat sorotan. Game seperti Hades, Dead Cell, dan Returnal adalah contoh dari game roguelite yang sudah dikenal banyak orang. Selain itu sebetulnya masih banyak game roguelite lain yang tidak kalah bagus. Tapi karena jarang disorot, game-game ini luput dari perhatian.

Endless Dungeon adalah salah satu contoh dari game roguelite bagus yang luput dari perhatian. Perilisan yang berdekatan dengan raksasa Marvel’s Spider-Man 2 membuat game buatan Amplitude Studios ini kurang mendapat eksposur. Sebelum membuat Endless Dungeon, Amplitude sudah pernah membuat game dengan genre yang sama yaitu Dungeon of the Endless.

Saya mewakili Playcubic telah mendapat kesempatan dari Sega untuk memainkan Endless Dungeon lebih awal. Saya sendiri sebetulnya kurang cocok dengan game bergenre roguelite yang terkenal dengan tingkat kesulitannya. Tapi saya menyukai Endless Dungeon. Sebabnya game ini memadukan roguelite dengan tower defense ditambah unsur shooter dan puzzle.

Labirin Luar Angkasa Tanpa Akhir

Jangan berharap menemukan alur cerita yang kompleks di Endless Dungeon. Cerita dari game ini sangat sederhana yaitu pemain terdampar di stasiun luar angkasa misterius berisi labirin raksasa. Jalan keluar dari tempat ini hanya satu yaitu mencapai bagian terdalam yang dinamakan The Core. Untuk mencapainya tidak mudah, karena labirin ini penuh dengan pintu yang membingungkan sekaligus sarang monster.

Jika penasaran dengan latar belakang cerita Endless Dungeon, kalian bisa menggumpulkan data saat bermain. Data ini bisa kalian gunakan di Library untuk mengetahui asal usul dari stasiun angkasa luar tersebut.

Pada awal permainan, kalian akan menggunakan karakter bernama Sweeper untuk menyelesaikan mode tutorial. Setelah selesai kalian akan dilempar ke tempat bernama The Saloon yang berfungsi sebagai Town Hub. Perjalanan kalian untuk keluar dari labirin pun dimulai.

Grafis Gaya Top Down Ala Diablo

Dari segi grafis Endless Dungeon bukanlah game yang penuh dengan special effect dan menggunakan mocap. Sama seperti ceritanya, grafis game ini bisa dibilang biasa-biasa saja. Selama bermain kalian akan disuguhi dengan gaya pandang top-down ala game Diablo.

Dari segi desain, level yang ada di Endless Dungeon akan terus menampilkan desain yang sama yaitu ruangan dan lorong stasiun luar angkasa. Bentuk senjata yang ada juga kurang terlihat secara jelas. Untungnya desain karakter dan monster di game ini menarik.

Karakter yang bisa kalian pilih tidak hanya berbentuk manusia saja. Ada yang berbentuk robot, naga humanoid, sampai dengan turret yang sudah “reinkarnasi” menjadi manusia. Monster memiliki empat tipe yaitu Bots, Bugs, Blurs, dan Blobs. Setiap tipe akan memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Ditambah lagi adanya tipe boss monster seperti Bug Momma yang merupakan ratu dari monster tipe Bugs.

Gameplay Dimana Mati Adalah Kunci

Gagal dan mati dalam misi adalah rutinitas di Endless Dungeon. Tugas pemain adalah mengawal Crystal Bot. Jika Crystal Bot hancur, maka otomatis misi akan gagal dan harus mengulang lagi dari awal. Untuk mempertahankan Crystal Bot, pemain akan diminta untuk memilih Hero dengan kemampuan tertentu. Pemain juga bisa membangun turret untuk bertahan dari serangan monster yang datang secara bergelombang.

Setiap level yang ada di Endless Dungeon juga akan terus berubah dan tidak pernah sama layoutnya. Pemain juga akan diminta untuk berpikir karena ada sistem manajemen resource yang dibagi menjadi tiga tipe yaitu Science, Industry, dan Food. Ketiga tipe resource ini vital karena bisa digunakan untuk upgrade atau membangun turret. Itulah inti gameplay dari Endless Dungeon sebagai game rogue-lite plus tower defense.

Endless Dungeon memiliki sistem progression. Beberapa hal yang didapatkan pemain dalam sesi permainan akan dibawa ketika memulai dari awal lagi. Jadi sebelum memulai permainan baru, pemain bisa membuat persiapan agar bisa berhasil atau setidaknya melewati titik kegagalan sebelumnya.

Endless Dungeon bisa dimainkan oleh tiga pemain dalam dua mode yaitu singleplayer dan multiplayer. Jika bermain sendirian maka bisa menggunakan dua NPC sebagai pengganti pemain lain. Mode multiplayer sendiri bisa dimainkan dengan online matchmaking atau langsung dengan menjadi host. Saran saya mainkan game ini dalam mode co-op dengan teman untuk merasakan full experience.

Delapan Karakter dengan Skill Berbeda-Beda

Endless Dungeon memiliki delapan karakter yang bisa dipilih. Setiap karakter akan menawarkan gameplay yang unik karena memiliki skill berbeda-beda.

Misalnya Sweeper yang merupakan karakter pertama yang bisa dimainkan memiliki stats yang balance sehingga ramah untuk pemula. Ada Shroom yang merupakan karakter dengan spesialisasi healing, Blaze cowboy luar angkasa dengan peran DPS karena memiliki stats critical chance tertinggi, atau Fassie yang berprofesi sebagai bartender dan bisa memberikan buff attack ke anggota timnya.

Setiap karakter juga memiliki spesialisasi senjata yang berbeda-beda. Tipe senjata di Endless Dungeon dibagi menjadi dua tipe yaitu one-handed weapon dan two-handed weapon. Kedua tipe senjata ini menggunakan satu dari empat elemen yaitu Electricity, Fire, Acid, dan Light. Elemen inilah yang akan berperan banyak karena setiap monster akan memiliki kelemahan pada elemen tertentu. Tidak peduli sekuat apa daya serang senjata jika elemennya bukan kelemahannya, musuh akan sulit mati. Justru karakter kalian yang akan mati.

Hal yang menyebalkan menurut saya adalah ketika sedang berada di level tertentu dan tidak memiliki senjata dengan tipe elemen yang sesuai dengan kelemahan musuh. Saya harus banyak berdoa karena senjata hanya bisa diperoleh dari peti harta atau NPC penjual yang munculnya random.

Baik senjata maupun karakter bisa kalian upgrade dengan menggunakan in-game currency bernama Cells di Workshop. Khusus untuk karakter sebelum bisa diupgrade, kalian harus terlebih dahulu harus menyelesaikan Hero Quest. Biasanya Hero Quest ini meminta kalian untuk mencari item atau menyelesaikan satu level dengan kriteria tertentu.

In-game currency lain adalah Scraps atau bisa dibilang mata uang utama Endless Dungeon. Scraps bisa didapat dengan menyelesaikan misi dan membunuh monster. Scraps nantinya bisa digunakan untuk membuka fitur-fitur baru di The Saloon.

Membangun Turret Juga Perlu Uang

Ada dua jenis turret yang bisa digunakan di Endless Dungeon. Jenis pertama adalah turret yang berfungsi untuk menyerang monster. Sama seperti monster, turret juga dibagi menjadi empat elemen yaitu Electricity, Fire, Acid, dan Light. Untuk jenis kedua adalah turret yang bisa memberikan buff kepada turret lain atau karakter pemain.

Kalian perlu mengetahui turret mana yang perlu dipakai dalam situasi tertentu. Misalnya ketika berhadapan dengan monster tipe bugs yang lemah terhadap Fire, kalian tidak bisa menggunakan turret dengan tipe serangan Acid. Lalu jika ingin turret kalian memberikan damage lebih besar, maka kalian juga harus membangun jenis turret yang bisa memberikan buff.

Kalian juga harus mewaspadai jumlah resource yang digunakan untuk membangun turret. Pastikan mesin yang memproduksi resource tetap terlindungi dari serangan musuh. Jika sampai hancur, kalian tidak bisa lagi mendapatkan resource dan otomatis tidak bisa membangun turret atau melakukan upgrade pada karakter.

Apakah kelihatannya kompleks? Pada awalnya saja juga mengira seperti itu. Tapi setelah akhirnya mengenal mekanik-mekanik yang ada di Endless Dungeon, saya justru merasa tertantang. Mengenal layout dari level sambil memetakan bagian-bagian mana yang perlu dilindungi sekaligus menjaga Crystal Bot agar tetap hidup adalah tantangannya.

Endless Dungeon Dari SegI Grafis

Saya memainkan Endless Dungeon dengan PC. Spesifikasi PC yang saya gunakan adalah i5-9400F, GeForce RTX 3060, dan RAM 16GB. Selama bermain saya tidak pernah mengalami masalah teknis yang disebabkan oleh hardware. Justru satu-satunya masalah yang pernah terjadi disebabkan oleh gamenya.

Pada saat memainkan mode multiplayer bersama teman, mendadak karakter saya stuck dan tidak bisa digerakkan sama sekali. Saya akhirnya terpaksa melakukan force close karena tidak bisa mengakses menu. Mirisnya semua progression yang sudah saya dapat hilang.

Kesimpulan

Harus saya akui bahwa Endless Dungeon adalah salah satu game bagus di bulan Oktober ini. Meski dari grafis tergolong sederhana, Endless Dungeon akan memberikan gameplay penuh tantangan. Kombinasi roguelite dengan tower defense membuat gameplay tidak monoton hanya sekedar untuk git gud saja. Tetapi juga mengajak pemainnya untuk memikirkan strategi.

Sayangnya adalah genre roguelite sendiri yang bukanlah genre mainstream. Ini akan menjadikan Endles Dungeon sebagai game niche dan hanya disukai oleh mereka yang menyukai genre tersebut. Tapi jika seandainya kalian mau mencobanya dulu, bisa jadi kalian pada akhirnya akan jatuh hati ke genre rougelite seperti saya. Asalkan kalian memainkannya bersama dengan teman, jangan sendirian.

*Game untuk review disediakan oleh publisher

REVIEW OVERVIEW

Visual & Grafis
Storyline
Gameplay
Sound (Soundtrack & sound effect)
Replay Value
Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler

Sangat jarang bagi game bergenre roguelite untuk mendapat sorotan. Game seperti Hades, Dead Cell, dan Returnal adalah contoh dari game roguelite yang sudah dikenal banyak orang. Selain itu sebetulnya masih banyak game roguelite lain yang tidak kalah bagus. Tapi karena jarang disorot, game-game ini...Review Endless Dungeon (PC): Kejutan di Bulan Oktober